Senin, 29 Juli 2019

Karakteristik Islam Di Bidang Pekerjaan

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin yang artinya dia datang sebagai penebar kasih sayang pada segenap umat manusia.Tidak hanya manusia tapi seluruh jagad raya beserta isinya.Islam dibawa secara estafet sejak dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang selalu menorehkan kisah perubahan yang indah di setiap zamannya.
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan dapat menyelamatakan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengtasinya. Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruang lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam.Untuk mengkaji secara rinci semua karakteristik ajaran Islam perlu ditelusuri, mulai dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama yang diridloi Allah, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.
Karakteristik yang dimiliki Islam, yakni karakteristik ilmu dan kebudayaan,pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan dan disiplin ilmu. Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat muslim dengan bersandarkan Al- Qur’an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu, kebudayaan, pendidikan, sosial, politik, dan pekerjaan. Maka dari kedua sumber itu telah menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam.
Berdasarkan paparan latar belakang makalah ini bertujuan untuk memaparkan tentang (1) kerja keras, (2) kerja cerdas, (3) kerja ikhlas, (4) hasanah di Dunia, dan (5) hasanah di Akhirat.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerja Keras (phisik)
Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah.Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakaukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.
Agama Islam mengajarkan umatnya agar selalu bekerja keras dalam menjalankan kehidupannya dimuka bumi ini. Segala sesuatu yang dilakukan tidak dengan kerja keras, hasilnya tidak akan sempurna. Sebaliknya seberat apapun suatu pekerjaan jika dilakaukan dengan sungguh-sungguh, niscaya hasilnya akan dapat diraih dengan baik.
Kerja keras merupakan sikap terpuji yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menginnginkan kesuksesan dalam hidupnya. Kerja keras adalah kunci dalam mencapai kesuksesan dan tujuan yang dicita-citaan  manusia. Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai dan sebuah pekerjaan bisa terselesaikan dengan cepat, rapi dan maksimal sesuai yang diharapkan. Tanpa adanya sifat kerja keras dalam menjalani sebuah pekerjaan maka manusia akan cepat merasa puas dan bakan bisa menjadi orang yang pesimis.
Untuk itu maka manusia dituntut untuk selalu memiliki dan menjaga sifat tersebut.Agar dalam menjalani kehidupan dan melakukan pekerjaan tetap menjadi orang yang selalu optimis dan berpikiran positif. Dengan begitu semua apa yang dicita-citakan oleh manusia akan terwujud dengan baik.
Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Sebaliknya, Islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangana, malas-malasan dan tidak mau bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdoa kepada allah SWT, agar apa yang diinginkan dapat terkabul. Sebab bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia atau disebut juga syarai’at, sedangkan berdoa adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia atau disebut juga hakikat.Jadi kerja keras harus diimbangi dengan kerja cerdas, yakni harus tahu bagaimana suatu pekerjaan membuahkan hasil yang maksimal dalam waktu yang relative efektif.
B. Kerja cerdas (akal/Ilmu)
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan akal dan biasanya sistem bekerja ini di dominasi oleh kaum intelektual dan cendekiawan atau ilmuan. Ilmu pengetahuan oenting untuk membangun word view (pandangan dunia) dengan titii pujak utama membangun epistemology Islam baru dan tidak hanya mensintesiskan ilmu modern dengan islam. Adapun prinsi-prinsip dari Islamisasi ilmu pengetahuan menitiktekankan pada fondasi epistemology.
Peran akal dalam Islam yaitu manusia dinyatakan sebagai makhluk yang berakal.Akal merupakan potensi besar intern dalam diri manusia.Namun akal dapat berperaan setelah dia mengenal realitas kehidupan dalam rangka memahami isi kandungannya, maka salah satu fungsi akal adalah memahami obyek-obyek realitas-realitas itu berupa realitas empiric dan non empirik.Yang empiric masuk dalam ilmu alam, sedangkan yanag non empiric mengenal dan memahaminya melalui jalur teks yang diturunkan dari langit.
Peran fungsi manusia mengenal ilmu begitu penting, terkait dengan kemudahan dalam membantu kehidupan dan menjalankan tugasnya di muka bumi ini.Untuk memperoleh ilmu maka manusia harus memberdayakan potensi akal yang di milikinya.Dengan ini maka sesungguhnya Islam menempatkan akal pada posisi sangat penting.Ia adalah sumber daya untuk memperoleh ilmu pengetahuan.


Al Ghazali mendefinisikan akal sebagai berikut:
a. Akal adalah sifat yang membedakan manusia dengan hewan
b. Hakekat akal adalah ilmu pengetahuan yang dapat membedakan baik buruk
c. Akal adalah ilmu peengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dan percobaanobservasi
d. Akal adalah kekeuatan ghazirah atau tabiat untuk mengetahui akibat dari segala sesuatu dan mencegah nafsu serta menundukkannya.
C. Kerja Ikhlas (hati/agama)
Ikhlas adalah suci dalam niat, bersih batin dalam beramal, tidak berpura-pura, lurus hati dalam bertindak, jauh dari riya’ dan kemegahan dalam berlaku, berbuat, mengharapkan ridha Allah semata-mata. Ikhlas merupakan amalan hati yang paluing utama dan paling tinggi dan –aling pokok, ikhlas merupakan hakikat dan kunci dakwah para rasul sejak dahulu kita. Dari penejelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa makana ikhlas secara bahasa adalah suci (al-safa’), bersih (al-naqi), dan tauhid.
Jadi ikhlas merupakan sesuatu hal yang bersifat batiniyah dan teruji kemurniannya dengan amalan saleh, iaa merupakan perasaan halus yang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Ikhlas sebagaimana dikutip oleh Ramadhan adalah sikap kejiwaan seorang muslsim yang selalu berprinsip bahwa semua amal dan jihadnya karena Allah swt, halmitu ia laukan demi meraih rida dan kebaikakn pahala-Nya, tanpa sedikitpun melihat  pada prospek(keduiaan), derajat, pangkat, kedudukan, dan sebagainya.
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan sang pencipta, sehingga jika akhirnya berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan jika tidak berhasil, maka kita tidak akan kecewa, karena semuanya sudah diatur oleh yang Kuasa, kita tinggal betusaha dan berdoa. Jadi jika kita bekerja dengan ikhlas, maka kerja kita bernilai ibadah dan ada ganjaran pahala buat kita.
Hati adalah pangkal segala kebaikan dannkeburukan, sedangkan obat hati yang paling mujarab hanya ada dalam ikhlas, karena keikhlasan merupakan buah dan inti sari dari iman, seseorang tidak dianggap beragama dengan benar sebelum hatinya ikhlas. Al-Qur’an adalah kitab mukjizat yang kekal abadi yang merupakan sumber undang-undang Rabani yang membahas aspek kehidupan. Salah satu sifat yang agung dari sekian sifat Rabani adalah ikhlas yang merupakan pondasi dari keimanan kita. Ikhlas adalah melakasanakan amal kebajikan hanya semata-mata karena Allah awt sebab ikhlas bagaian ruh bagi segala amal yang bernilai di sisi Allah .
Pada ajaran islam sifat wajib diterapkan sehingga dalam melakukan kebaikakan atau memberikan jasa baiknya kepada siapaun hendaknya dijiwai dengan semnagat untuk mencari keridhaan Allah, semangat ini menjadikan setiap manusia tidak pernah terbesit dalam hatinya keinginan untuk menanti balasan dan ucapan terima kasihh dari sesama manusia. Berjiwa ikhlas dalam meaksanakan segala aktivitas, akan menambah semangat melakukan kegiatan, akan membuat diri untuk terus berprestasi dan berdedikasi, sebab dorongsnnya hanya mengharap pahala dan ridha Allah swt. Ketika berbicara tentang ikhlas maka tidak lepas dari pembahasan niat dari dalam hati, melakukan perbuatan tanpa pamrih dan hanya mengharapkan ridha Allah semata.
D. Hasannah di Dunia dan Akhirat
Agama mengajarkan kita untuk mengejar kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Oleh karenanya kita dianjurkan untuk senantiasa berdoa dengan sebaik-baiknya dan seoraang muslim, yaitu “Rabbana atina fiddunya hasanatan wafil akhirati hasanatan waqina azabannar”, artinya :’’Ya tuhan kami, berilah kami kebaikakn di dunia dan di akahirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
 Allah menyebutkan bahwa manusia yang memperoleh keuntungan dunia akhirat, yaitu orang-orang yang di dalam doanya selalu minta suspaya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan terjauh dari siksaan api neraka. Untuk mencapai hidup bahagia di dunia harus melalui beberapa persyaratan, diantaranya harus sabar dalam berusaha, patuh kepada peraturan dan disiplin, pandai bergaul dan dipercaya serta mempunyai maksud baik dalam usahanya.
Untuk mencapai hidup bahagia di akhirat haruslah mempunyai iman yang murni dan kuat, serta mengerjakan amal saleh dan mempunyai akhlak yang mulia. Maka untuk terlepas dari siksa hendaklah selalu meninggalkan pekerjaan-pekerjaan maksiat, menjauhkan diri dari yang keji serta memelihara diri jangan sampai berbuat hal-hal yang diharamkan Allah karena pengaruh syahwat dan hawa nafsu.
Kebaikan di akhirat adalah tujuan akhir kita, dan kebaikan di akhirat itu surga (Al-jannah) yaitu suatu tempat dialam akhirat yang penuh dengan segala macam kenikmatan, kebahagiaan dan kesenangan yang di peruntukkan bagi hamba-hambaNya yang beri,man dan bertaqwa kepada Allah swt dan yang bagi hamba-hamba-Nya yang berama saleh.
Setiap orang pastilah ingin klebaikan pada dirinya.Macam-macam persepsi orang tentang kebaiukan dan bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Banyak orang yang ingin memperoleh kebaikan di dunia dengan mengejar harta dan kemewahan, meski bahkan dengan menghalalkan segala cara. Padahal kekayaan dan kemewahan tersebut boleh, jadi bukan merupakan kebaikan yang sesungguhnya bagi dirinya.


BAB III
KESIMPULAN
Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah.Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakaukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan akal dan biasanya sistem bekerja ini di dominasi oleh kaum intelektual dan cendekiawan atau ilmuan. Ilmu pengetahuan oenting untuk membangun word view (pandangan dunia) dengan titii pujak utama membangun epistemology Islam baru dan tidak hanya mensintesiskan ilmu modern dengan islam. Adapun prinsi-prinsip dari Islamisasi ilmu pengetahuan menitiktekankan pada fondasi epistemologi.
Ikhlas adalah suci dalam niat, bersih batin dalam beramal, tidak berpura-pura, lurus hati dalam bertindak, jauh dari riya’ dan kemegahan dalam berlaku, berbuat, mengharapkan ridha Allah semata-mata. Ikhlas merupakan amalan hati yang paluing utama dan paling tinggi dan –aling pokok, ikhlas merupakan hakikat dan kunci dakwah para rasul sejak dahulu kita. Dari penejelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa makana ikhlas secara bahasa adalah suci (al-safa’), bersih (al-naqi), dan tauhid.
Allah meneyebutkan bahwa manusia yang memperoleh keuntungan dunia akhirat, yaitu orang-orang yang di dalam doanya selalu minta suspaya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan terjauh dari siksaan api neraka. Untuk mencapai hidup bahagia di dunia harus melalui beberapa persyaratan, diantaranya harus sabar dalam berusaha, patuh kepada peraturan dan disiplin, pandai bergaul dan dipercaya serta mempunyai maksud baik dalam usahanya.


DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin. Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Amzah, 2006.
Tabrani, Arah Baru Metodologi Studi Islam, Yogyakarta: Ombak, 2015.
 Qardhai, Yusuf.  Niat dan Ikhlas , Jakarta:Pustaka Al-Kaurhar, 1996.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, Bandung: Mizan,   1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar