Kamis, 01 Agustus 2019

Metodologi Studi Islam Pendekatan Ilmu Kalam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas tentang keesaan Allah, yang
berisi keyakinan keyakinan kebenaran agama yang diperintahkan melalui illmu
kalam atau metodologi termasuk salah satu bidang studi Islam yang amat
dikenal baik oleh kalangan akademis maupun oleh masyarakat pada umumnya.
Hal ini antara lain terlihat dari keterlibatan ilmu tersebut dalam menjelaskan
berbagai masalah yang muncul dimasyarakat. Keberuntungan atau kegagalan
seseorang dalam kehidupannya sering dilihat dari sisi teologi. Dengan kata lain,
berbagai masalah yang terjadi dimasyarakat seringkali dilihat dari sudut teologi.
Hal tersebut diatas merupakan fenomena yang cukup menarik untuk diteliti
secara lebih seksama. Itulah sebabnya telah banyak karyai lmiah yang ditulis
para ahli dengan mengambil tema kajian masalah teologi, dan itu pula yang
selanjutnya teologi menjadi salah satu bidang kajian islam mulai dari tingkat
pendidikan dasar, sampai dengan pendidikan tinggi. Pada bagian ini, pembaca
akan diajak untuk mengkaji secara saksama model penelitian ilmu kalam yang
dilakukan para ahli, baik penelitian pemula, maupun penelitian lajutan yag
bersifat deskriptif anallitis, dengan terlebih dahulu mengemukakan pengertian
Ilmu Kalam tersebut argument-argumen rasional, jika pembahasan ilmu kalam
hanya berkisar pada keyakinan-keyakinan tanpa adanya argument argument
yang rasional maka lebih spesifik disebut dengan ilmu tauhid/aqidah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Kalam?
2. Apa saja Macam-macam Penelitian Ilmu Kalam lanjutan?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam
Secara harfiah kalam artinya perkataan atau percakapan.1 Sedangkan secara
terminologi bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujud
Allah, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya
dan sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, dan membicarakan tentang Rasul-
Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran kerasulannya dan mengetahui sifat-
sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tidak mungkin ada padanya dan
sifat-sifat yang mungkin terdapat padanya.2 Menurut Husein Tripoli bahwa
ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan
kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama Islam) dengan bukti-bukti yang
yakin.3
Muhammad ‘Abduh berpendapat bahwa Ilmu Kalam adalah ilmu yang
membicarakan tentang wujud Tuhan (Allah), sifat-sifat yang mesti ada pada-
Nya, sifat-sifat yang mesti tidak ada pada-Nya serta sifat-sifat yang mungkin
ada pada-Nya, dan membicarakan pula tentang Rasul-rasul Tuhan, untuk
menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya,
sifat-sifat yang mesti tidak ada padanya serta sifat-sifat yang mungkin ada
padanya.
B. Model-Model Penelitian Ilmu Kalam Lanjutan
Secara garis besar, penelitian Ilmu Kalam dapat dibagi ke dalam dua bagian.
Pertama penelitian yang bersifat dasar dan pemula; dan yang kedua penelitian
yang bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian model pertama.
Peneltian model pertama ini sifatnya baru pada tahap membangun Ilmu Kalam
menjadi suatu disipin ilmu dengan merujuk pada Al-Qur’an dan hadis serta
berbagai pendapat tentang kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran
teologi. Sedangkan penelitian model kedua sifatnya hanya mendeskripsikan
tentang adanya kajian Ilmu Kalam dengan menggunakan bahan-bahan rujukan
yang dihasilkan oleh penelitian model pertama.5 Metode penelitian yang kedua
ini akan dibahas lebih rinci dalam makalah ini.
Pada penelitian lanjutan ini, para peneliti mencoba melakukan deskripsi,
analisa, klasifikasi dan generalisasi. Berbagai hasil penelitian lanjutan ini dapat
dikemukakan sebagai berikut.
a. Model Abu Zahrah
Abu Zahrah mencoba melakukan penelitian terhadap berbagai aliran
dalam bidang politik dan teologi yang dituangkan dalam karyanya berjudul
Tarikh al-Mazahih al-Islamiyahfi Al-Siyasah waal-‘aqaid. Permasalahan
teologi yang diangkat dalam penelitiannya disekitar masalah objek-objek
yang dijadikan pangkal pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang
politik yang berdampak pada masalah teologi. Selanjutnya, dikemukakan
pula tentang berbagai aliran dalam mazhab Syi’ah yang mencapai dua belas
golongan, diantaranya Al-Sabaiyah, Al-Ghurabiyah, golongan-golongan
yang keluar dari Syi’ah, Al-Kisaniyah, Al-Zaidiyah, Itsna Asyariyah, Al
Imamiyah, Isma’iliyah. Selanjutnya dikemukakan pula aliran khawarij
dengan berbagai sektenya yang jumlahnya mencapai enam aliran; Jabariyah
dan Qadariyah, Mu’tazilah, dan Asy’ariyah lengkap dengan berbagai
pandangan teologinya b. Model Ali Mushthafa Al-Ghurabi6
Ali Mushthafa Al-Ghurabu, sebagaimana Abu Zahrah tersebut,
memusatkan penelitiannya pada masalah berbagai aliran yang terdapat
dalam Islam serta pertumbuhan Ilmu Kalam dikalangan masyarakat Islam.
Hasil penelitiannya itu, ia tuangkan dalam karyanya berjudul Tarikh al-
Firaq al-Islamiyah wa Nasy’atuilmu al-Kalam ‘ind al Muslimin. Dalam
hasil penelitiannya itu ia mengungkapkan antara lain sejarah pertumbuhan
ilmu kalam, keadaan akidah pada zaman Nabi Muhammad, zaman
Khulafaur Rasyidin, Zaman Bani Umayyah dengan berbagai hasil
permasalahan teologi yang muncul pada setiap zaman tersebut. Setelah itu
dilanjutkan dengan pembahasan mengenai aliran Mu’tazilah lengkap
dengan tokoh-tokoh dan pemikiran teologinya; pembahasan tentang aliran
Khawarij lengkap dengan tokoh dan pemikirannya.
c. Model Abd Al-Lathif Muhammad Al-‘Asyr
Abd Al-Lathif Muhammad Al-‘Asyr secara khusus telah melakukan
peneltian terhadap pokok-pokok pemikiran yang dianut Aliran Ahl Sunnah.
Hasil penelitiannya ini telah dituangkan dalam karyanya yang berjudul al-
Ushul al-Fikriyy ahli Mazhab Ahl al-Sunnah yang tebalnya 162 halaman.
Buku yang merupakan hasil penelitian ini telah diterbitkan oleh Dar al-
Nahdlah al-Arabiyah di Mesir tanpa menyebutkan tahunnya. Dalam buku
ini antara lain dibahas tentang pokok-pokok yang menyebabkan timbulnya
perbedaan pendapat dikalangan umat Islam; masalah mantiq dan falsafah,
hubungan mantiq dengan ilmu-ilmu kemanusiaan, bentuk dan pemikiran,
pembentukan konsep, barunya alam, sifat yang melekat pada Allah Azza wa
Jalla, nama-nama Tuhan, keadilan Tuhan, penetapan kenabian, mu’jizat dan
karomah, rukun Islam, Iman dan Ihsan, serta ijtihad dalam hukum agama.
d. Model Ahmad Mahmud Shubhi
Doktor Ahmad Mahmud Shubhi adalah dosen filsafat Islam Fakultas
Adab Universitas Iskandariyah. Ia telah melakukan penelitian dalam bidang
teologi Islam, dan telah dipublikasikan dengan judul Fi Ilmi Kalam dalam
dua buku. Buku pertama yang tebalnya 368 halaman khusus berbicara
mengenai aliran mu’tazilah lengkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya;
sedangkan buku kedua yang tebalnya 344 halaman khusus berbicara tentang
aliran Asy’ariyah lengkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya.
e. Model Ali Sami al-Nasyr dan Ammar Jam’iy al-Thaliby
Ali Sami Al-Nasyr dan Ammar Jam’iy Al-Thaliby telah melakukan
penelitian khusus terhadap akidah kaum salaf dengan mengambil tokoh
Ahmad Ibn Hambal, Al-Bukhari, Ibn Kutaibah dan Usman Al-Darimy.
Buku tersebut telah diterbitkan oleh Al-Maarif Iskandariyah tanpa
menyebutkan tahunnya. Dalam buku tersebut telah diungkap tentang
pemikiran kaum salaf yang berasal dari tokoh-tokohnya yang menonjol itu.
Dari kalangan ulama Indonesia yang melakukan penelitian terhadap
pemikiran teologi salafiyah dilakukan oleh Abu Bakar Atjeh. Hasil
penelitiannya ini telah tuangkan dalam bukunya berjudul salaf (Salaf as-
Shalih Islam Salam Masa Murni) sebanyak dua jilid, diterbitkan oleh
Permata Jakarta tahun 1970. Dalam buku tersebut selain dikemukakan
tentang kelebihan salaf, pandangan salaf terhadap Al-quran dan Al-Sunnah,
salaf dan keyakinan dan hukum, juga di bahas tentang pertumbuhan aliran
yang terdiri dari sebab-sebab pertumbuhan aliran Ahmad Ibn Hambal,
bantuan Asy’ari, bantuan Maturidi, dan salaf tabi’in.
f. Model Harun Nasution
Harun Nasution lahir pada selasa 23 september 1919 di
Sumatera.ayahnya Abdul Jabar Ahmad adalah seorang ulama ang
mengetahui kitab-kitab jawi. Harun Nasution dikenal sebagai Guru Besar
Filsafat dan Teologi banyak menyurahkan perhatiannya pada penelitian di
bidang pemikiran teologi Islam (Ilmu Kalam). Salah satu hasil
penelitiannya yang selanjutnya dituangkan dalam buku adalah buku Fi Ilm
al-Kalam (Teologi Islam). Dalam buku tersebut selain dikemukakan
tentang sejarah timbulnya persoalan-persoalan teologi dalam Islam, juga
dikemukakan tentang berbagai aliran teologi Islam lengkap dengan tokoh-
tokoh pemikirannya. Setelah itu Harun Nasution melakukan analisa dan
perbandingan terhadap masalah akal dan wahyu, free will dan
presestination, kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, keadilan Tuhan,
perbuatan-perbuatan Tuhan, sifat-sifat Tuhan dan konsep iman. Pemikiran
Kalam Harun Nasution adalah peranan akal,pembaharuan teologi dan
hubungan antara akal dan wahyu.8
Dari berbagai penelitian yang sifatnya lanjutan tersebut dapat diketahui
model dan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan mengemukakan
ciri-cirinya sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan peneliti
lanjutan tersebut secara keseluruhan termasuk penelitian kepustakaan, yaitu
penelitian yang mendasarkan pada data yang terdapat dalam berbagai
sumber tujukan di bidang teologi Islam. Kedua, secara keseluruhan
penelitiannya bercorak deskriptif, yaitu penelitian yang tekanannya pada
kesungguhan dalam mendeskripsikan data selengkap mungkin. Ketiga, dari
segi pendekatan yang yang digunakan secara keseluruhan menggunakan
pendekatan historis, yakni mengkaji masalah teologi tersebut berdasarkan
data sejarah yang ada dan juga melihatnya sesuai dengan konteks waktu
yang bersangkutan. Keempat, dalam analisisnya selain menggunakan
analisis doktrin juga analisis perbandingan, yaitu dengan mengemukakan isi doktrin ajaran dari masing-masing aliran sedemikian rupa, dan setelah
itu barulah dilakukan perbandingan.
Penelitian di atas jelas bermanfaat dalam rangka memberikan informasi
yang mendalam dan komprehensif tentang berbagai aliran teologi Islam.
Namun penelitian tersebut kelihatannya belum membantu orang yang
membacanya untuk dapat mengembangkan ilmu tersebut, dan tidak
dikemukakan faktor-faktor yang melatarbelakangi mangapa para ulama di
zaman dahulu mampu meresponi berbagai masalah sosial kemasyarakatan
melalui pendekatan teologis. Karenanya metode dan pendekatan dalam
penelitian teologi ini perlu dikembangkan lebih lanjut.9
Dari berbagai penelitian yang sifatnya lanjutan tersebut, dapat diketahui
model penelitian yang dilakukan dengan menggunakan ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Penelitian tersebut termasuk penelitian kepustakaan.
2. Bercorak deskriptif.
3. Menggunakan pendekatan historis.
4. Menggunakan analisis doktrin juga analisis perbandingan.


KESIMPULAN
1. Ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujud Allah, sifat-sifat yang
mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya dan sifat-sifat yang
mungkin ada pada-Nya, dan membicarakan tentang Rasul-Rasul Allah untuk
menetapkan kebenaran kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada
padanya, sifat-sifat yang tidak mungkin ada padanya dan sifat-sifat yang
mungkin terdapat padanya.
2. Secara garis besar, penelitian Ilmu Kalam dapat dibagi ke dalam dua bagian.
Pertama penelitian yang bersifat dasar dan pemula; dan yang kedua penelitian
yang bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian model pertama.
3. Pada penelitian lanjutan ini, para peneliti mencoba melakukan deskripsi,
analisa, klasifikasi dan generalisasi. Berbagai hasil penelitian lanjutan ini antara
lain :
- Model Abu Zahrah
- Model Ali Mushthafa Al-Ghurabi
- Model Abd Al-Lathif Muhammad Al-‘Asyr
- Model Ahmad Mahmud Shubhi
- Model Ali Sami al-Nasyr dan Ammar Jam’iy al-Thaliby
- Model Harun Nasution
4. Dari berbagai penelitian yang sifatnya lanjutan tersebut, dapat diketahui
model penelitian yang dilakukan dengan menggunakan ciri-ciri sebagai
berikut :
• Penelitian tersebut termasuk penelitian kepustakaan.
• Bercorak deskriptif.
• Menggunakan pendekatan historis.
• Menggunakan analisis doktrin juga analisis perbandingan.




DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abidin. Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada). 2003.
http://mypendidikanblo.blogspot.com/2018/02/makalah-metodologi-studi-
islam.html?m=1